Selasa, 29 Maret 2016

Memelihara Larva Ikan Patin

Cara memelihara larva ikan patin, memang tidak gampang. Kalau kita search di Internet ini hampir semua website mengatakan bahwa larva ikan patin diberi pakan berupa plankton yang dibudidaya dengan cara membiakan telur artemia. Nah benih artemia ini harganya bisa dibilang mahal sekali.



Saya search iklan di Internet ini per kemasan 10 gram harganya Rp. 32.000 ini bukan harga yang murah untuk jumlah 10 gram. 1 kg sama dengan 1000 gram, sedangkan benih ikan patin akan memakan sekitar sama dengan bobot tubuhnya per harinya untuk yang masih kecil, la kalau kita memelihar 1 kg larva saja untuk maka kita membutuhkan makanan 1 kg artemia juga. La berapa biayanya. ini bisa mahal sekali.

Asal muasal ikan patin itu adalah dari sungai di kalimantan, maksudnya sungai yang airnya tawar dan berkembang biak dengan makanan yang ada di sungai bukan dari laut. Mungkin kalau hidup di muara sungai bisa saja makanannya berasal dari laut, tapi pada dasarnya ikan patin bisa hidup di air tawar dengan makanan yang berasal dari air tawar bukan dari air asin. Sedangkan artemia berasal dari laut dan masih import dari Amerika sehingga harganya mahal.

Larva ikan patin bisa hidup dengan memakan plankton air tawar maka sebaiknya disediakan saja makanan plankton yang berasal dari kolam itu sendiri dan tidak perlu membeli benih plankton karena kolam yang subur otomatis akan timbul milyaran plankton di kolam tersebut dan kita tidak perlu membeli bibit plankton.

Larva ikan patin dijual dengan harga Rp. 5 ini harganya bisa terlalu mahal, tapi mungkin karena menggunakan obat suntik yang biayanya relatif mahal sehingga larvanya juga mahal. Padahal ikan patin secara alami juga akan bertelor dan kawin, jadi gak perlu disuntik suntik, seperti halnya ikan lele yang secara alami akan bertelor, hanya kita harus rajin memindahkan induknya jika sudah bertelur sehingga telurnya tidak dimakan.

Tidak ada komentar: