Jumat, 20 Oktober 2017

Belajar Budidaya Burung Puyuh

Mau jadi pengusaha yang enak itu menjadi cita-cita setiap laki laki. Kenapa laki-laki, kan yang bertanggung jawab terhadap ekonomi rumah tangga laki laki, jadi laki laki yang bekerja mencari uang. Cari uang kerja di orang, di pabrik, atau di kantor, mungkin saja hasilnya besar, tapi tidak semua merasa sreg, karena kebanyakan bukan betah tapi butuh kata mereka.

Kalau memang ingin jadi pengusaha, dari sejak awal harus belajar dan fokus. Misal ingin membudidayakan burung puyuh. Atau bisa juga ada beberapa jenis budidaya yang dipelajari, asal ada keterkaitan antara satu sama lainnya yang saling bergantungan.

Anda mungkin saja sudah pernah belajar bagaimana menanam sayuran, menanam cabe, tomat, terong, memelihara ikan lele, ikan gurame, ikan nila dlsb. Kemudian belajar budidaya burung puyuh karena ternyata anda mengalani kesulitan atau merasa repot dalam hal menyediakan pupuk kompos untuk pemupukan tanaman, pemupukan kolam dan sebagainya. Semua itu  butuh pengetahuan yang lama.

Memelihara burung puyuh juga belajarnya lama, kalau mau jadi pengusaha, maka yang dipelajari adalah mulai dari penetasan telor, karena kalau memelihara dari yang besar, selain harganya mahal ilmunya gak akan lengkap. Dalam tahapan pelajaran dari mulai penetasan sampai burung bertelor, dan pemilahan indukan perlu waktu yang lama, katakanlah 1/2 tahun itu baru 50% ilmunya, itupun kalau anda cerdas. Kalau kurang cerdas, maka anda sebenernya sedang mengulang dan perlu satu semester ganjil lagi alias tahun depan, karena pada semester genap itu berbeda iklim dengan semester ganjil. Sama seperti kuliah ya, he he he. Pelajarannya minimal 2 semester kurang dari itu anda belum bisa dikatakan paham dalam memelihara burung puyuh.



Dari cara menetaskan mungkin anda bisa beli mesin penetas, tapi pada saatnya nanti anda harus bisa bikin sendiri mesin tetas, karena jika pengusaha mau besar maka mesin tetasnya harus banyak, kalau semuanya harus beli wah itu jadi mahal. Setelah anda bisa menetaskan dengan tingkat keberhasilan 70% anda apalagi dengan mesin tetas buatan sendiri, maka anda sudah paham dengan penetasan telor. Setelah itu anda harus bisa memelihara anak puyuh dengan tingkat kematian paling tinggi 10%, kalau belum tercapi berarti anda belum paham dan belajarlah terus.
Setelah burung dipelihara untuk pembesaran dan petelor, maka anda harus punya kandang puyuh dengan ukuran yang sesuai semua bisa disearch di Internet. Tapi anda tidak akan paham kalau belum memelihara sendiri burung puyuh. Anda harus mempelajari berbagai tipe kandang untuk burung kecil, burung petelor dan burung untuk indukan. Anda belajar membedakan mana burung jantan dan betina. Ini butuh waktu yang lumayan lama, tapi kalau anda menyukai maka tidak akan terasa.

Burung butuh penerangan nah anda harus coba apa cukup penerangan biasa, atau harus terang sekali, kalau yang ini jelas sudah ada di Internet dan jika anda pernah membandingkan maka andapun punya pengetahuan lebih untuk ini. Lampu penting karena kalau gak pakai lampu efeknya burung puyuh anda sudah umur 2 bulan tapi belum bertelor. Yang paling penting mengenai makanan, karena ini sangat berpengaruh pada keuntungan budidaya burung puyuh, karena harga makanan bisa mahal dan bisa murah. Kalau ini saya kira semua peternak masih belajar.

Nah apakah sudah cukup ilmunya, ternyata masih banyak yang harus dipelajari dan itu butuh waktu yang lama. Sampai anda benar jadi pengusaha burung puyuh sambil terus belajar. Tidak terasa nanti setelah 3 tahun anda berkutat, anda sudah jadi pengusaha burung puyuh. Selamat mencoba.